Wajib Tahu Nih, Cara Untuk Membangun Rumah Tahan Gempa

Dengan potensi resiko yang ditimbulkan untuk meminimalkan kerusakan dan timbulnya korban jiwa akibat gempa. Pastinya membahayakan diri sendiri dan juga keluarga. Karena Indonesia rentan dengan gempa bumi, maka memiliki pengetahuan soal membangun rumah tahan gempa menjadi penting. Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk membangun rumah tahan gempa, yang perlu diketahui. Apa saja ya, elemen pentingnya?
Cara membangun rumah tahan gempa ada beberapa prinsip, apa saja
Karena Indonesia rentan sekali dengan gempa bumi, maka memiliki pengetahuan soal membangun rumah tahan gempa menjadi penting untuk diketahui para pemilik rumah. Membayangkan soal potensi resiko yang ditimbulkan untuk meminimalkan kerusakan dan timbulnya korban jiwa akibat gempa, pasti sudah membuat kalian ketakutan. Jadi supaya bisa sedikit mengurangi rasa takut, panik dan khawatir, nih ada 4 prinsip yang wajib diketahui untuk membangun rumah tahan gempa.
Coba buat denah dan struktur bangunan yang simetris
Denah yang sederhana dan simetris akan memudahkan kita menentukan letak titik-titik kolom dan pondasi yang akan menjadi rangka struktuk utama pada rumah kita. Misalnya untuk kolom beton bertulang yang ideal untuk rumah tinggal biasanya berjarak 3 – 4 m. Struktur bangunan rumah yang sederhana dan simetris, diperkirakan dapat menahan gaya gempa yang lebih baik dari pada bangunan dengan bentuk yang tidak beraturan. Ini disebabkan karena gaya gempa yang terjadi dapat terdistribusi secara merata ke semua elemen struktur.
Pemilihan material jadi hal yang tidak bisa dilupakan untuk membangun rumah tahan gempa
Besarnya gaya gempa yang menimpa sebuah bangunan itu, berbanding lurus dengan berat bangunan itu sendiri. Itu sebabnya, penting untuk membuat bangunan menjadi lebih ringan dengan menggunakan bahan bangunan yang ringan. Kalau diperhatikan sebagian rumah-rumah tradisional Jepang, hampir semua berstruktur kayu dan umumnya satu tingkat. Aplikasi material partisi antar ruangan pun hanya memakai bilah bambu dan kertas yang sangat ringan. Tak heran jika, Jepang merupakan negara dengan teknologi konstruksi rumah tahan gempa yang terbaik.
Menurut sejarah, sebenarnya rumah tradisional Indonesia itu, ternyata dirancang tahan gempa, lho! Pemakaian struktur kayu dan bambu dengan atap memakai rumbia atau ijuk terbukti dapat bertahan ketika ada goncangan gempa. Banyak material di pasaran sekarang yang mendukung perencanaan rumah tahan gempa. Pemakaian dinding beton aerasi atau bata ringan juga lebih baik daripada bata dan batako. Untuk atap juga dipakai rangka baja ringan dan genteng aspal atau seng gelombang. Pemakaian partisi dari gypsum atau GRC juga dapat membuat massa bangungan menjadi lebih ringan.
Sistem konstruksi rumah tahan gempa
Pada konstruksi rumah tahan gempa perlu diperhatikan agar struktur pondasi, kolom, balok dan struktur atap menyatu dengan sambungan yang memadai. Untuk konstruksi kayu misalnya, selain perlu tambahan struktur menyilang (bracing) harus dilengkapi dengan plat baja pengikat di setiap pertemuan (joint) sehingga menjamin fleksibilitas geraknya.
Jangan melupakan struktur pondasi
Bukan cuma struktur konstruksi, pondasi juga tak kalah penting dalam membuat rumah yang tahan gempa lho Karena itu sebaiknya agar tahan gempa, bangunan rumah pun dibangun di atas tanah yang mempunyai permukaan keras. Kedalamannya pun harus dipertimbangkan dengan baik nih. Karena agar rumah tersebut lebih aman dan kuat, pondasi harus berada minimum di kedalaman 60 – 75cm.
Informasi yang sangat bermanfaat, kunjungi juga website kami di https://bangunrumah-jogja.com/
Salam sukses