Split Level
Split Level – Pada umumnya kita menghindari perbedaan tinggi rendah lantai atau biasa disebut dengan split level pada rumah mungil, karena akan membuatnya terasa sempit dan terkotak-kotak.. Namun, bukan berarti kita tidak dapat membuat permainan tinggi rendah di rumah mungil apalagi jika permainan tinggi rendah tersebut menjadi salah satu kesenangan tersendiri bagi pemilik rumah. Di sini kita akan mencoba mensiasatinya sehingga rasa nyaman dan lega tetap diperoleh.
Untuk menjaga ruang split level sebagai satu kesatuan ruang, perlu diperhatikan ketinggiannya tidak lebih dari batas pandangan nyaman bawah mata atau sekitar 90 cm. Jika lebih dari itu kita akan merasakan lagi dua ruang atau mengikuti bentuk atap juga dapat menyamarkan kesan split level pada rumah.
Perbedaan ketinggian dapat dirasakan sebagai perbedaan hirarki kedudukan. Pendapat lain mengatakan, turun dan naik bisa menjadi satu ritme yang menarik dalam rumah kita. Aliran ruang yang terjadi menjadi lebih dinamis , kita bisa naik turun menikmat setiap perubahan pandangan dari atas atau dari bawah. Situasi inilah yang dapat diangkat pada rumah mungil. Kendalanya adalah bagaimana mensiasati lahan yang sempit sehingga ruang yang dibutuhkan untuk area turun naik untuk tangga tidak begitu menyita ruang dan pandangan.
Beberapa langkah sederhana yang dapat kita lakukan adalah menentukan terlebih dahulu ruang mana yang akan ditempatkan di bawah. Di rumah ini kita menerapkan ruang keluarga sebagai muara dari ruang-ruang tidur. Ruang ini ditempatkan pada ketinggian di tengah-tengah antara ruang atas (ruang tidur utama) dan ruang bawah (ruang makan dan ruang tidur anak).
Langkah berikutnya adalah menetapkan letak tangga agar tetap nyaman. Tangga sebaiknya diletakkan sepanjang dinding agar tidak membuang ruang. Bentuknya simpel saja lurus ke atas atau berbelok. Tidak melingkar karena jenis tangga melingkar ruang efektif yang dibutuhkan untuk anak tangga yang nyaman menjadi lebih lebar.
Salah satu keuntungan dari model rumah split level adalah ruang-ruang yang terbentuk akibat adanya adanya perbedaan ketinggian. Misal Ruang keluarga diletakkan lebih tinggi dari ruang makan sementara ruang tamu diletakkan pada ketinggian lebih rendah. Untuk ruang tidur utama diletakkan pada tingkat tertinggi di rumah sesuai hirarki dalam keluarga. Secara visual semua ruang tetap bisa tampak menyatu dalam satu aliran gerak turun naik yang dinamis.
Untuk menambah agar ruang terasa agak lega bisa dibuat dinding yang berbingkai kaca besar atau dinding dengan bukaan-bukaan besar simetris.
Nah selamat mencoba…
[...] setiap hunian. Penataan ruang yang berkesan dinamis dan fleksibel bisa dihadirkan melalui konsep split level yangseringkali diterapkan untuk mengakomodasi kebutuhan ruang di lahan terbatas. Dengan konsep [...]
[...] solusi agar lahan yang terbatas itu tetap dapat mewadahi kebutuhan ruang yang maksimal. Konsep split level dapat diterapkan sebagai solusi luas lahan yang [...]