Perencanaan Pembuatan Kolom Pada Gedung Bertingkat

Perencanaan Pembuatan Kolom Pada Gedung Bertingkat
Pada pembuatan rumah hunian pastinya membutuhkan sebuah Teknik dan pemahaman untuk membangun sebuah bangunan yang bertingkat maupun tidak bertngkat. Nah apalagi jika kita akan membangun sebuah Gedung bertingkat yang biasanya memiliki 2 atau 3 tingkat lebih. Pastinya membutuhkan persiapan dan Langkah yang matang untuk melakukan perencenaan tersebut. Pada pelaksanaan nya untuk membuat struktur kolom beton Gedung yang bertingkat tentunya lebih rumit daripada rumah hunian biasa. Dan memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Karena fungsinya kolom pada sebuah Gedung yang bertingkat akan menampung beban yang lebih besar baik itu dari beban horizontal, vertical dan benda apa saja yang akan di pikulnya. Para ahli Teknik sipl disini harus berpikir keras untuk membuat anggaran biaya yang di keluarkan lebih efesien dan lebih maksimal tanpa mengurangi factor keamanan pada bangunan Gedung tersebut.
Pada bangunan rumah hunian biasanya tukang sudah mengetahui dan paham mengenai ukuran dan dimensinya. Ini menjadi pembeda saat dihadapkan dengan pembuatan kolom struktur Gedung bertingkat. Apalagi Gedung dengan bentuk yang tidak simetris akitat hasil desain arsitek dan keinginan sang pemilik proyek.
Proses pembuatan kolom pada gedung bertingkat. Pertama biasanya dilakukan sebuah perencanaan, yaitu dimulai dengan perhitungan Analisa beban yang bekerja pada kolom. Dan memperhitungkan efesiensi biaya yang nantinya akan di keluarkan. Kemudian merekayasa dimensi deri kolom yang akan di terapkan pada bangunan. Setelah tahan tersebut selesai. Semua perecsanaan tadi di aplikasikan kedalam gambar kerja. Nah sinilah pada ahli Teknik sipil bekersa dengan ekstra hati-hati agar segala sesuatu bisa sesuai dengan perhitungan yang susah di rencanakan sebelumnnya. Untuk lebih jelasnya kita akan membahas secara Panjang lebar di artikel ini. Yuk langung saja.
Menentukan dimensi kolom
Nah selanjutnya adalah dengan mencari dan menentukan dimensi kolom yang akan di perlukan pada Gedung bertingkat. Setelah perencanaan di atas tadi telah selesai seperti seberapa besar beban yang akan di pikul bangunan, data rencana seperti beban LL DL dan sebagainya di hitung, selanjutnya para anaslisis dari Teknik sipil akan menghitung seberapa besar dimensi kolom yang nantinya akan dibangunin pada sebuah bangunan bertingkat. Nah disini kita membutuhkan seroang konsultan perencanaan untuk menganaslisa kebutuhan bangunan. Mereka yang akan menghitung beban apasaja yang akan bekerja pada kolom. Pekerjaan ini bukannya pekerjaan yang mudah pada jaman dahulu, karena para ahli struktur zaman dahulu menghitung secara manual, bayangkan bertapa rumit dan sulit untuk membuat Analisa perhitungan yang benar dan tepat. Namun pada era saat ini alhi Teknik sipil sudah di mudahkan dengan keberadaan software komputasi yang otomatis yang sangat memudahkan untuk menentukan gambaran dan perhitungan yang akan di bangun nantinya. Meskipun terlihat seperti mudah karena sudah adanya hasil komputasi yang otomatis namun para ahli Teknik sipil ini sudah memahami secara manual cara pembuatan, perencanaan dan alasisa perhitungan sebuah bangunan. Oleh kerena itu merka menerapkan nya pada computer untuk di perhitungan yang lebih cepat dan tepat agar proses pembangunan pun dapat dengan depat di bangun.
Membuat Rancangan Gambar Kolom
Nah Langkah selanjut nya setelah semua data sudah di hitung dan mengasilkan output yang di dapat dari perencanaan diatas . tahap selanjutnya dibuat lah gambar kerja berupa informasi dimensi kolom. Dimensi tulangan dan jenis kuat tekanan beton yang akan di pakai dan tataletak kolom tersebut. Yang nantinya gambar ini akan langsung di proses dan di kerjakan oleh pelaksana atau tukang di lapangan. Sebelum itu gambar kerja ini di buat menjadi softdrawing oleh konsultan sehingga lebih mudah di konsumsi oleh pelaksana di lapangan.
Menentukan AS pada kolom
Langkah selanjut nya adalah dengan menentukan AS pada kolom. Mah pada pelaksanaan pemasangan kolom. Tingkat akurasi di perlukan agar sesuai dengan gambar yang sudah di rencanakan sebelumnnya. Seorang surveyor melakukan pengukuran agar semuanya detail bisa tepat pada posisinya. Dalam artian kolom yang di pasang harus sesuai dengan gambar yang sudah di buat ileh konsultan perencana. Dalam hal ini pihak pengawas akan terus mengawasi selama proses pengerjaan pekerjaan agar bisa di laksanakan dengan baik dan tepat sesuai dengan gambar yang sudah di rencanakan . karena terkadang kesalahan bisa saja terjadi pada lapangan yang mengakibatkan kesalahan dan terjadinya pembengkakan biaya karena untuk mengulang dan mengubah bentuk bangunan ke bentuk semula sesuai dengan perencanaan.
Pemasangan Pembesian pada kolom
Pada proses pembesian pada kolom, para pekerja membuat rangkaian pembesian yang terdiri dari tulang utama dan beugel di ikat secara kokoh. Baik itu di tempat atau pun di luar posisi kolom. Artinya terkadang rangkaian besi di buat langsung di lokasi tang sudah ditetapkan atau di rangkai terlebih darhulu di luar lokasi pemasangan. Pada semua pekerjaan ini tentunya harus di lakukan dengan mengikuti detai yang telah di sediakan pada gambar kerja seperti yang sudah di jelaskan sebelumnnya. Nah selanjutnya setelah pembesian berada pada lokasi yang telah di tentukan maka proses selanjut nya adalah pemasangan bekisting.
Untuk pemasangan bekisting yang digunakan pada Gedung bertingkat umumnya bekistung bingkar pasang dan bisa di stel sesuai denga dimensi kolom. Nah artinya selain dimensi bisa di atur kelebihan lainnya adalah bisa pekerjaan pemasangan beton pertama telah selesai maka bekisting yang sama bisa di gunakan lagi pada pekerjaan kolom selanjutnya atau pada lantai di atasnya.
Setelah proses pemasangan bekisting diatas selesai dan sesuai dengan posisinya, selanjutnya proses pengecoran dilakukan baik itu dengan cara concrete pump atau diangkat dengan bucket tower. Concret pump biasanya bisa digunakan pada saat kondisi bangunan masih rendah sehingga concrete pump masih mampu menjangkaunya. Berbeda jika memang tersedia concrete pump yang mampu menjangkau hingga ketinggian bangunan yang ada. Tetapi biasanya metode yang sering digunakan di Indonesia adalah dengan menggunakan tower crane. Selama proses penuangan, adukan beton yang masuk kedalam bekisting dipadatkan dengan cara di pukul atau digetarkan dengan alat.
Proses membuka Bekisting
Pekerjaan membongkar bekisting dilakukan setelah memenuhi persyaratan yang ada, seperti sumur beton telah tercapai atau kekuatan beton telah terpenuhi. Untuk mencapai kekuatan beton yang disarankan biasanya dilakukan pencampuran bahan khusus agar proses pencapaian kekuatan dapat terpenuhi dalam waktu singkat. Sehingga proses pekerjaan membuka bekisting dapat dilakukan dalam rentang waktu lebih cepat tanpa mengurangi kekuatan kolom itu sendiri. Dengan demikian efisiensi waktu pelaksanaan dapat dicapai dan pekerjaan bisa diselesaikan tepat waktu, hal ini dapat menghemat biaya proyek secara signifikan. Semua pekerjaan diatas harus dilakukan dengan tepat dan benar agar menghasilkan sebuah struktur yang kokoh.
Sumber referensi: kolomsatu.com