Salah satu cara untuk mendapatkan penataan interior yang lapang di rumah adalah menghilangan batas-batas dinding masif pada ruang-ruang semi publik yang dapat disatukan. Misalnya ruang tamu dengan ruang keluarga. Meski demikian batas antar ruang seringkali dibutuhkan untuk menandai fungsi yang berbeda pada masing-masing area. Partisi sering digunakan sebagai penyekatt ruangan untuk menggantikan fungsi dinding. Penggunaan partisi digunakan untuk mempertegas batas area dengan tetap menjaga hubungan visual antar ruang yang ada di sekitarnya. Tujuannya agar ruangan tetap terasa lapang meskipun dibatasi oleh sekat. Pilihan cara menghadirkan partisi sangat tergantung pada pertimbangan efisiensi ruang untuk menghindari ruang terbuang percuma.

Partisi dapat dihadirkan dalam berbagai bentuk antara lain : lemari buku, rak pajangan, rangka kayu, maupun lembaran kaca  atau kaca cermin yang dipasang sebagai bidang vertikal antara dua ruang. Bagaimanapun bentuknya tampilan partisi diupayakan terkesan ringan dan tidak solid agar kedua ruang yang disekat tetap terasa berhubungan.  Salah satu cara menyamarkan keberadaan sekat partisi adalah melalui pemilihan material yang transparan misalnya sekat kaca. Cara lain adalah dengan memainkan solid void pada bidang partisi  misalnya dengan membuat pola sebagian bidang sebagai rangka terbuka sehingga orang dari ruang lain bisa melihat sebagian ruang di sampingnya.

Cara mudah lainnya adalah menempatkan lemari yang rendah sehingga pandangan antara ruang satu dengan yang lain tidak terhalang. Hal lain dapat dimanfaatkan juga untuk menghadirkan batas psikologis sehingga partisi tidak harus dihadirkan  sebagai sekat secara fisik. Secara psikologis batas ruang dapat dihadirkan mellau perbedaan ketinggian lantai,  warna dinding maupun melalui pengelompokan furnitur. Dengan demikian batas-batas area yang berbeda fungsi dapat dirasakan di ruang yang saling menyatu sehingga terasa lapang.