Berdasarkan bahan dasarnya pagar dibedakan menjadi lima yaitu : pagar kayu, pagar besi, pagar batu alam, pagar tembok, dan pagar tanaman. Pagar berbahan dasar besi saat ini sedang menjadi tren di masyarakat. Tetapi berkembangnya opini back to nature membuat pagar tanaman , batu alam, dan kayu menjadi banyak penggemarnya karena bisa didesain sefleksibel mungkin mengikuti gaya rumahnya.

* Kesan alami pagar kayu : pagar kayu memang enak dipandang disandingkan dengan hijauny daun dan variasi bunga tetapi memang dari segi ketahanan bahan kayu memiliki daya tahan kecil dan harganyapun relatif mahal. Bila anda berminat pilihlah kayu yang tahan terhadap cuaca misalnya kayu ulin, damar laut, kamper, jati dan sonokeling.

* Pagar besi : selain murah pagar besi terkenal sebagai pagar yang kuat dan tahan lama. Akan tetapi agar tidak salah pilih ada baiknya anda mengenal berbagai jenis besi dulu. Jenis besi yang dimanfaatkan sebagai pagar  antara lain : besi polos, hollow, galvanis, strip, siku, besi ulir, besi tempa, stainless steel dan lain-lain.

* Pagar tembok : kelebihannya  yaitu fleksibel mudah mengikuti bentuk rumah sehingga bisa diciptakan pagar yang sesuai keinginan. Bisa dikombinasikan dengan semen kamprot, batu alam, batu ekspos, profil tali air, aksen besi, kaca atau kayu .

* Batu alam : terdapat banyak variasi corak, tekstur, warna dan harga sehingga memungkinkan kita untuk  berinovasi memadupadankan antara jenis batu alam  dengan bahan-bahan pabrikasi lainnya. Beberapa jenis batu alam yang sering dijasikan bahan pagar antara lain : andesit, curi, granit, candi, batu palimanan, parasjogya, paras telur asin, baligreen, marmer, templek, bronjol, hijau sekabumi, dan batu koral.

* Pagar tanaman : dengan pagar tanaman selain rumah kita keliatan nature juga akan mencegah polusi dan ramah lingkungan. Kehadiran tanaman akan memberikan kesan dan nuansa tersendiri pada pekarangan rumah kita.  Juga memberikan keteduhan karena bisa menghalangi sinar matahari yang masuk ke dalam rumah.