Memilih Bentuk Dan Bahan Bangunan
Bentukan rumah, terutama muka rumah menjadi sangat utama dan menjadi trend yang berkembang setiap saat. Dalam merancang, ada proses meniru dari bentuk-bentuk rumah yang sudah ada. Meniru suatu bentuk rumah yang dianggap bagus dan mengambil bentuk lain dari rumah lain kemudian mengkombinasikannya dapat saja dilakukan.
Namun tanpa memahami betul mengapa bentukan rumah yang ditiru hadir di lingkungannya dan bahan bangunan apa yang menjadi unsur pembentuknya menyebabkan hunian menjadi terkesan tidak original , terasa aneh terhadap kondisi lingkungannya, dan tidak indah. Misalnya seorang yang memiliki lahan di kawasan pedesaan memutuskan untuk membangun rumah yang biasa di buat di real estate, dengan kolom-kolom besar, ukiran-ukiran rumit, dan warna yang mencolok yang mengadopsi gaya dari romawi kuno.
Dapat dibayangkan bila bangunan seperti itu hadir di kawasan pedesaan yang hijau, dengan rumah-rumah kampung yang sejuk. Akan terasa sangat tidak cocok. Sebaiknya dibangun rumah jenis joglo atau rumah jengki dengan penggunaan bahan bangunan yang natural misalnya batu alam dan bentukan yang sederhana namun fungsional yang lebih cocok dengan suasana desa.
Kemewahan bukanlah suatu yang indah dalam hunian. Pemilihan bentuk dan penggunaan bahan bangunan yang tepat dan wajar itulah kunci keindahan arsitektur.