Karakter Rumah Real Estat
Karakter Rumah Real Estat – Hampir sebagian besar real estat berada di kota besar. Oleh karena itu karakter bangunan rumahnyapun cenderung mengikuti karakter hunian urban. Secara umum karakter hunian urban sangat terkait dengan keterbatasan lahan yang ada di perkotaan. Akibatnya rumah-rumah di perkotaan banyak yang berdiri pada lahan-lahan berukuran kecil sempit ataupun langsing. hal ini juga terjadi pada hunian-hunian di kawasan real estat. Sebagian besar bangunan rumah di kawasan tersebut berdiri pada kaveling berukuran lebar antara 6 meter hingga 7 meter. Bahkan ada beberapa rumah yang hanya memiliki kaveling selebar 5 meter. Sangat jarang dijumpai kaveling dengan lebar 8 meter atau lebih kecuali pada kawasan super elit. Keterbatasan lahan kaveling ini menjadi tantangan tersendiri dalam mendesain rumah real estat. Selain pada perencanaan tata ruang tantangan ini juga berlaku dalam perancangan fasadnya.
Perencanaan denah sangat terkait pada kebutuhan untuk menghadirkan ruang-ruang fungsional serta kebutuhan akan ruang terbuka. Secara dimensi bisa menjadi ruang-ruang fungsional didesain menggunakan ukuran standar minimal. Namun kebutuhan akan ruang terbuka sebagai nafas bangunan terkadang menjadikan ruang-ruang fungsional tak bisa terakomodasi dalam satu lantai. Oleh karena itu desain rumah bertingkat pun menjadi solusi yang paling efektif bagi rumah-rumah di kawasan urban.
Perancangan fasad juga harus diperhatikan karena akan berhubungan dengan denahnya. Dinding luar dari ruang-ruang fungsional yang menghadap ke muka nantinya akan menjadi elemen pembentuk fasad. Letak bukaan seperti pintu, jendela juga perlu diperhatikan dalam perancangan fasad. Terakhir perhatikan kondisi lingkungan sekitar misalnya jarak dengan bangunan rumah di sebelah. Usahakan untuk tidak membuat atap yang kemiringannya mengarah ke rumah tetangga sehingga bisa menyebabkan buangan air hujan masuk ke lingkungan rumah tetangga.