Dinding Sebagai Elemen Fasade
Dinding merupakan salah satu konstruksi bangunan berbentuk vertikal berwujud permukaan menerus di mana fungsinya sebagai pembatas, pelingkup, maupun pelindung dari sebuah ruang. Meskipun dinding tak harus digunakan sebagai struktur utama bangunan, namun keberadaan dinding sangat penting dalam sepanjang operasional bangunan, karena selain sebagai pembatas ruang dalam beraktivitas dan kegiata dinding juga merupakan media untuk menjaga keamanan dan keselamatan bagi penghuninya.
Dinding merupakan elemen bidang bangunan yang paling dominan pada fasade bangunan. Oleh karena itu eksplorasi (pengolahan) dinding akan sangat mempengaruhi citra fasade yang akan ditampilkan oleh sebuah bangunan. Persepsi yang akan terbangun jika sebuah bangunan diberi dinding yang masif adalah akan mencerminkan sebuah citra yang tertutup (introvert), namun demikian jika pada fasade banyak memakai bukaan ruang atau dinding transparan, maka akan diperoleh kesan bangunan yang lebih ramah dan terbuka (extrovert)
Dalam hubungannya dengan fasade dinding merupakan instrumen yang paling besar pengaruhnya terhadap upaya penciptaan kesan (impresi) dan citra sebuah bangunan. Agar keberadaan dinding dapat terlihat menarik dan berkarakter diperlukan upaya pengolahan dinding yang kreatif dan detail. Pengolahan dinding dapat dilakukan melalui material finishing , warna tekstur, maupun asesories tambahan untuk membentuk pusat perhatian dan daya tarik (focal point) pada dinding fasade. Volume ruang juga terbentuk oleh adanya dinding. Dalam konteks dinding sebagai pembentuk ruang, keberadaan dinding akan sangat terasa dapat menciptakan kesan melingkupi yang kuat terhadap benda-benda maupun penghuni yang berada di dalam ruang tersebut.