Jawa merupakan salah satu kebudayaan Nusantara yang cukup tua dan berakar kuat dalam banyak sendi kehidupan  masyarakat. Dikenal sebagai masyarakat yang memiliki nilai sosial dan rasa kekeluargaan cukup tinggi tidak mengherankan jika sejak dulu tipologi rumah adat masyarakat Jawa selalu menyediakan tempat khusus untuk ruang komunal. Uniknya ruang untuk interaksi internal dan interaksi eksternal dibuat terpisah.

Rumah bagi orang Jawa adalah palungguhan atau tempat berinteraksi. Fungsi yang satu ini dianggap penting untuk menciptakan keseimbangan moral dan dinamika gerak sosial. Pendopo dianggap sebagai gambaran nyata konsep keterbukaan tersebut.

Rumah tradisional Jawa terdiri atas beberapa bentuk. kesamaan yang dimiliki semua tipe rumah tradisional Jawa adalah bagian terdepannya selalu dimanfaatkan sebagai beranda atau tempat berinteraksi. Tipe rumah tradisional Jawa yang paling banyak dikenal masyarakat adalah joglo. Sebenarnya Joglo adalah nama bentuk atap rumah yaitu yang mengerucut menyerupai tumpeng atau gunungan. Dalam Tipologi rumah Joglo  posisi terdepan rumah adalah pendopo yang luasnya sama dengan luas bagian utama  rumah yaitu dalem.

Tingginya nilai sosial dan kekeluargaan dalam masyarakat Jawa dapat dilihat dari tipologi rumah Joglo para bangsawan yaitu pendopo yang selalu digunakan untuk ruang komunal.  Di dalam pendopo ini biasanya selapang dan sekosong mungkin karena memang dibuat untuk tempat berkumpul lesehan. Tidak heran jika pendopo termasuk runag minim perabot. Dilihat dari letak dan posisinya terdapat perbedaan yang mencolok antara pendopo dan beranda masa kini yaitu pendopo selalu diletakkan di depan rumah sedang beranda tidak mesti diletakkan di depan rumah.